RADIKALISME
Radikalisme adalah sebuah kelompok atau gerakan politik yang kendur dengan tujuan mencapai
kemerdekaan atau pembaruan electoral yang mencakup mereka yang berusaha
mencapai republikanisme, penghapusan gelar, redistribusi hak milik dan
kebebasan pers, dan dihubungkan dengan perkembangan liberalisme. Gerakan radikalisme
merupakan masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia yang tidak bisa
ditanggulangi secara sendiri-sendiri sehingga memerlukan kerja sama
antarberbagai pihak terkait.
Jejak Radikalisme
Maraknya radikalisme di era kontemporer memiliki ikatan sejarah dan sosiopolitik. Di sini, geneologi radikalisme dilacak. Secara kultural-histrori, akar maupun embrio munculnya benih radikalisme Islam dimulai ketika golongan yang dulunya pengikut khalifah Ali bin Abi Thalib, membangkang hingga memutuskan keluar dari barisan. Kelompok itu dikenal dengan Khawarij.
Maraknya radikalisme di era kontemporer memiliki ikatan sejarah dan sosiopolitik. Di sini, geneologi radikalisme dilacak. Secara kultural-histrori, akar maupun embrio munculnya benih radikalisme Islam dimulai ketika golongan yang dulunya pengikut khalifah Ali bin Abi Thalib, membangkang hingga memutuskan keluar dari barisan. Kelompok itu dikenal dengan Khawarij.
Doktrin Khawarij keras dan kaku. ''Siapa yang tidak berhukum dengan
hukum Tuhan maka dia termasuk golongan yang kafir''. Khawarij menganggap
Ali termasuk golongan kafir, karena pemikiran dan sikap keagamaan Ali
sudah berbeda dengan Khawarij. Pun Ali wajib dilawan dan dihancurkan.
Model pemikiran dan semangat radikal/revolusioner Khawarij bermetamor
fosis sejalan dinamika maupun perubahan zaman. Ideologi radikal
berkembang di tanah Arab dengan setting sosial-politik berbeda.
Artinya, pemikiran dan aksi radikal tak lagi dibatasi doktrin maupun
dogma agama ditafsirkan sepihak. Tapi radikalisme berkembang karena
sejarah dan faktor lain di luar agama.
Radikalisme lebih sering muncul saat menghadapi kebijakan politik
penguasa dan kondisi sosial-budaya dipandang dapat mengancam penerapan
ajaran Islam yang diyakini mutlak benar. Kaum radikal mengusung rasa
wajib memperjuangkan keyakinan mereka itu sampai dengan hari ini.
Deradikalisasi
Jejaring radikalisme dilatarbelakangi pelbagai faktor kompleks. Doktrin isy karie man atu nut syadiedan (hidup mulia atau mati syahid) atas tafsir teks dan Qurían literal, bukan satu-satunya alasan radikalisme berkembang. Dendam sejarah kekalahan Islam pada Perang Salib atas Barat, peminggiran Islam secara sosial, budaya, dan politik hingga di era modern turut menjadi penyebab radikalisme.
Jejaring radikalisme dilatarbelakangi pelbagai faktor kompleks. Doktrin isy karie man atu nut syadiedan (hidup mulia atau mati syahid) atas tafsir teks dan Qurían literal, bukan satu-satunya alasan radikalisme berkembang. Dendam sejarah kekalahan Islam pada Perang Salib atas Barat, peminggiran Islam secara sosial, budaya, dan politik hingga di era modern turut menjadi penyebab radikalisme.
Oleh, karena itu faham radikal di Indonesia harus dihapuskan karena dapat mejadikan banyak teroris yang menentang faham yang lain. Untuk menghapus faham ini harus ada kesepakatan dengan pihak yang lain. Pemerintah dan pakar agama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar