Kamis, 03 Desember 2015

Konseling Kelompok



KONSELING KELOMPOK
makalah
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
BIMBINGAN KONSELING

Dosen Pengampu : Husni Abdillah, M.Pd.
Disusun Oleh :
Atik Musliyati Ningsih          (D07212004)
Nur Richa Oktavianis           (D07212027)
Nikmatul Mufarricha           (D07212023)
Nuri Wahidatus Solihah       (D07212028)
Risalul Ummah                      (D07212033)
Restu Dara                             (D07212031)
Iim Maharani                        (D57212077)
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPELSURABAYA
2015



KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur  Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT.Yang telah melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayah-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penyusun makalah pada mata kuliah BIMBINGAN KONSELING ini dengan  judul KONSELING KELOMPOK.
Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan pada junjungan kita Nabi besar MUHAMMAD SAW, yang telah menuntun kita dari suatu masa yang gelap gulita menuju masa yang terang benderang, melalui ajaran agama Islam.
Penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada dosen pembimbing kami, bapak Husni Abdillah, M.Pd. yang telah membimbing kami dengan baikdalam mata kuliahBIMBINGAN KONSELING ini.Terima kasih pula kepada teman –teman yang telah bekerja sama demi terealisasikan dengan baik.
Segenap penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya, dan bagi penulis khususnya.
Tentunya dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan,mengingat masih sama-sama belajar. Maka dari itu, kami sebagai penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Demi pertimbangan perbaikan bagi kami. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita.   Amiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surabaya, 27 Maret 2015

  (Penyusun)



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada individu dalam rangka memberikan kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhanya, dan bersifat pencegahan, konseling kelompok dapat pula bersifat penyembuhan.
Mengingat peranan konseling kelompok dalam kehidupan sekarang ini bukan hanya menjadi salah satu teknik penting dalam profesi bimbingan dan konseling khususnya di lingkungan pendidikan, namun telah menjadi salah satu teknik terapi dan peningkatan pengelolaan emosi dan tingkah laku yang efektif seperti yang sudah banyak dilakukan di negara-negara maju. Pendekatan sistem dalam konseling diarahkan pada pencapaian tujuan yang benar-bener dibutuhkan oleh siswa, yaitu untuk mengembangkan pribadi, pencegahan dan pengatasan masalah.
Layanan konseling kelompok merupakan salah satu layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Layanan konseling kelompok secara terpadu dalam pelaksanaan layanan bimbigan dan konseling disekolah. Sebagai kegiatan. layanan konseling kelompok merupakan upaya bantuan untuk dapat memecahkan masalah siswa dengan memanfaatkan dinamika kelompok..
Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan sebagai wujud penyelenggaraan pelayanan bimbingan terhadap sasaran layanan, yaitu peserta didik, seperti konseling kelompok.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian dari konseling kelompok sebagai suatu sistem?
2.      Bagaimana konsep sistem dalam konseling kelompok?
3.      Bagaimana pendekatan sistem dalam konseling kelompok?

C.     TUJUAN
1.      Untuk mengetahui pengertian dari konseling kelompok sebagai suatu sistem
2.      Untuk mengetahui konsep sistem dalam konseling kelompok
3.      Untuk mengetahui pendekatan sistem dalam konseling kelompok



BAB II
PEMBAHASAN

A.   Konseling Kelompok Sebagai Suatu Sistem
Konseling kelompok merupakan bantuan kepada individu dalam situasi kelompok yang bersifat pencegahan dan penyembuhan, serta diarahkan pada pemberian kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Konseling kelompok bersifat pencegahan, dalam arti bahwa individu yang bersangkutan mempunyai kemampuan normal atau berfungsi secara wajar dalam masyarakat tetapi memiliki beberapa kelemahan dalam kehidupannya sehingga mengganggu kelancaran berkomunikasi dengan orang lain. Konseling kelompok bersifat dinamis, terpusat pada pemikiran dan perilaku yang sadar serta melibatkan fungsi-fungsi terapi seperti permisif, orientasi pada kenyataan, saling mempercayai, saling memperlakukan dengan hangat, saling mengerti, saling menerimaa dan mendukung. Fungsi-fungsi itu diciptakan dan dikembangkan dalam suatu kelompok kecil melalui cara saling memperdulikan diantara para peserta konseling kelompok. Individu dalam konseling kelompok merupakan individu yang normal dan tidak ganguan jiwa, namun susah dalam penyesuaian diri. Tujuan dari konseling kelompok yakni meningkatkan pemahaman dan penerimaaan terhadap nilai-nilai yang berlaku disekitar dan menghilangkan sikap-sikap dan perilaku yang tidak tepat.
Sistem merupakan keseluruhan hasil keterampilan dalam memanfaatkan susunan komponen-komponen secara kreatif. Jadi konseling kelompok sebagai suatu sistem itu digunakan untuk memanfaatkan analisis-analisis permasalahan yang terjadi pada setiap individu dalam kelompok yang mana proses konseling bertujuan untuk mengembangkan dan melaksanakan konseling untuk memberikan bantuan pada individu yang fokus pada pengembangan individu, pencegahan, dan mengatasi masalah.Tujuan layanan konseling kelompok dapat mengembangkan kemampuan sosialisasi siswa dalam berinteraksi dan komunikasi. Dalam konseling kelompok membahas mengenai masalah-masalah pribadi yang dialami oleh individu dalam setiap kelompok.Menurut Ariatami Siswohardoyo dalam buku pengantar bimbingan dan konseling mengatakan bahwa bimbingan konseling kelompok pemecahan masalah yang dilaksanakan dalam situasi kelompok yang mana anggota kelompok biasanya meliputi orang-orang yang mempunyai masalah yang bersamaan yang mendapat manfaat dari partisipasi dalam kelompok.

B.   Konsep Sistem dalam Konseling Kelompok
Konseling kelompok sama halnya dengan bimbingan kelompok yang mana perbedaannya terletak pada diri siswa seperti konseling kelompok anak yang mengalami masalah kepercayadirian dengan lingkungan sekitar, sedangkan bimbingan kelompok anak yang mengalami masalah dalam beradaptasi pada lingkungan yang baru. Sama halnya dengan bimbingan kelompok, konseling kelompok juga terdapat seorang pembimbing atau konselor yang profesional yang mana tugas konselor adalah:
1.      Membentuk kelompok 8-10 orang sehingga memenuhi syarat-syarat kelompok yang dapat secara aktif mengembangkan dinamika kelompok melalui tahap pembentukan seperti pengenalan, pelibatan, dan pemasukan diri.
2.      Melakukan pembentukan struktural, pembahasan yang mana konselor harus membentuk atau menstruktur terjadinya interaksi individu dalam kelompok yang membahas mengenai apa, mengapa, dan bagaimana layanan konseling yang akan diberikan kepada individu dalam setiap kelompok.
3.      Melakukan tahap kegiatan. Pada tahap ini, konselor melakukan pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan.
4.      Memberikan penilaian. Pada tahap ini konselor akan memberikan hasil layanan konseling kelompok.
Tanggung jawab konselor dapat dirumuskan secara rinci menurut Dewa Ketut Surkadi dalam buku pengantar bimbingan dan konseling sebagai berikut:
1.      Menetapkan tujuan
2.      Memberikan informasi yang relevan
3.      Mendorong pemikiran ke arah tujuan
4.      Mendorong klien agar dapat mengekspresikan pendapat dalam pemecahan masalah
5.      Menyatukan ide-ide dengan tujuan
6.      Merefleksikan dan memperjelas ide-ide
7.      Merangkum hasil pembicaraan dalam membantu mengerahkan usaha untuk mencapai kesepakatan
Tahap-tahap layanan dalam konseling kelompok sebagai berikut:
1.      Perencanaan yang mencakup kegiatan, meliputi:
a.       Membentuk kelompok
b.      Mengidentifikasi dan meyakinkan siswa mengenai masalah.
c.       Menyusun jadwal kegiatan
d.      Menetapkan prosedur layanan
e.       Menetapkan fasilitas layanan
f.       Menyiapkan kelengkapan administrasi
2.      Pelaksanaan, meliputi:
a.       Mengkomunikasikan rencana layanan konseling kelompok
b.      Mengorganisasikan rencana layanan konseling kelompok
c.       Penyelenggaraan layanan konseling kelompok
3.      Evaluasi, meliputi:
a.       Menetapkan materi evaluasi
b.      Menetapkan prosedur evaluasi
c.       Menyusun instrumen evaluasi
d.      Memaksimalkan instrumen evaluasi
e.       Mengelola hasil instrumen evaluasi
4.      Analisis hasil evaluasi, meliputi:
a.       Melakukan analisis
b.      Menafsirkan hasil analisis
5.      Tindak lanjut, meliputi:
a.       Menetapkan jenis tindak lanjut
b.      Mengkomunikasikan rencana tindak lanjut pada pihak-pihak yang terkait
c.       Melaksanakan rencana tindak lanjut
6.      Laporan, meliputi:
a.       Menyusun laporan layanan konseling kelompok
b.      Menyampaikan laporan kepada pihak-pihak yang terkait
c.       Mengkomunikasikan laporan layanan konseling kelompok

Jadi fokus utama sistem dalam konseling yaitu pelayanan konseling yang dilakukan konselor kepada siswa dengan penuh tanggung jawab.

C.   Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem merupakan suatu cara menganalisis susunan komponen dalam membuat kondisi yang hangat dan saling berhubungan antar susunan komponen serta menghimpun pandangan baru dalam memberikan hasil yang optimal serta kreatif. Pendekatan sistem itu diarahkan dalam mencapai tujuan yang dibutuhkan oleh individu dalam setiap kelompok sebagai cara dari program layanan konseling yang dilaksanakan pada siswa di sekolah sebagai hasil akuntabilitas. Akuntabilitas bermanfaat bagi seorang konselor sebagai pembangun suatu sistem akuntabilitas yang berguna bagi dirinya sebagai orang yang memiliki keahlian di bidang konseling. Pendekatan-pendekatan sistem konseling diarahkan untuk mencapai tujuan dalam mengatasi masalah setiap individu dalam kelompok seperti dalam mengembangkan pribadi agar individu memiliki rasa percaya diri dalam berinteraksi sosial. Pendekatan sistem memberikan sudut pandang kenyataan konteks yang nyata yang mana dapat memberikan kontribusi kepada individu dalam kelompok dan faktor-faktor kerja di dalam suatu proses keseluruhan konseling. Jadi konseling berdasarkan pendekatan sistem yaitu hasil yang diberikan oleh konselor yang dilakukan pada siswa dengan mengkonseptualisasikan masukan-masukan kebutuhan  seperti tahap-tahap bimbingan kelompok meliputi sosiodrama, diskusi panel yang terkait dengan kegiatan kelompok yang juga dapat dilakukan dengan bentuk klasikal misalnya dalam bidang psikologi yang dapat memberikan keterampilan-keterampilan hidup dan bergaul dan masyarakat secara berhasil untuk mencapai tujuan.





BAB III
PENUTUP

Konseling kelompok merupakan bantuan kepada individu dalam situasi kelompok yang bersifat pencegahan dan penyembuhan, serta diarahkan pada pemberian kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya.Konseling kelompok bersifat dinamis, terpusat pada pemikiran dan perilaku yang sadar serta melibatkan fungsi-fungsi terapi seperti permisif, orientasi pada kenyataan, saling mempercayai, saling memperlakukan dengan hangat, saling mengerti, saling menerimaa dan mendukung.Sistem merupakan keseluruhan hasil keterampilan dalam memanfaatkan susunan komponen-komponen secara kreatif. Jadi konseling kelompok sebagai suatu sistem itu digunakan untuk memanfaatkan analisis-analisis permasalahan yang terjadi pada setiap individu dalam kelompok yang mana proses konseling bertujuan untuk mengembangkan dan melaksanakan konseling untuk memberikan bantuan pada individu yang fokus pada pengembangan individu, pencegahan, dan mengatasi masalah.
Konseling kelompok sama halnya dengan bimbingan kelompok yang mana perbedaannya terletak pada diri siswa.Tahap-tahap layanan dalam konseling kelompok meliputi perencanaan yang mencakup kegiatan, pelaksanaan, evaluasi, analisis hasil evaluasi, tindak lanjut, laporan. Pendekatan sistem merupakan suatu cara menganalisis susunan komponen dalam membuat kondisi yang hangat dan saling berhubungan antar susunan komponen serta menghimpun pandangan baru dalam memberikan hasil yang optimal serta kreatif.






DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Juntika Nurihsan. 2006. Bimbingan dan Konseling Dalam Berbagai Latar Kehidupan. (Bandung: PT. Refika Aditama)
Faizah Noer Laela. 2014. Bimbingan Konseling Sosial. (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press)
Mamad Supriatna. 2013. Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi. (Bandung: PT. Raja Grafindo Persada)
Syahudi Siradj. 2012. Pengantar Bimbingan dan Konseling. (Surabaya: PT. Revka Petra Media)
http: //taufiqbk.blogspot.com/2010/02/pendekatan-sistem.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar