KONSELING
KELOMPOK
makalah
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
BIMBINGAN
KONSELING
Dosen Pengampu : Husni Abdillah, M.Pd.
Disusun Oleh :
Atik Musliyati Ningsih (D07212004)
Nur Richa Oktavianis (D07212027)
Nikmatul Mufarricha (D07212023)
Nuri Wahidatus Solihah (D07212028)
Risalul Ummah (D07212033)
Restu Dara (D07212031)
Iim Maharani (D57212077)
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPELSURABAYA
2015
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah
SWT.Yang telah melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayah-nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas penyusun makalah pada mata kuliah BIMBINGAN KONSELING ini dengan judul KONSELING
KELOMPOK.
Shalawat serta
salam semoga tetap terlimpahkan pada junjungan kita Nabi besar MUHAMMAD SAW,
yang telah menuntun kita dari suatu masa yang gelap gulita menuju masa yang
terang benderang, melalui ajaran agama Islam.
Penghargaan yang
setinggi-tingginya kami sampaikan kepada dosen pembimbing kami, bapak Husni
Abdillah, M.Pd. yang telah membimbing kami dengan baikdalam mata kuliahBIMBINGAN KONSELING ini.Terima kasih
pula kepada teman –teman yang telah bekerja sama demi terealisasikan dengan baik.
Segenap penulis
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya, dan bagi
penulis khususnya.
Tentunya dalam
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan,mengingat masih sama-sama belajar.
Maka dari itu, kami sebagai penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Demi pertimbangan perbaikan bagi kami. Semoga Allah selalu
melimpahkan rahmat-Nya kepada kita.
Amiin.
Wassalamu’alaikum Wr.
Wb.
Surabaya,
27 Maret 2015
(Penyusun)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Konseling
kelompok merupakan upaya bantuan kepada individu dalam rangka memberikan
kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhanya, dan bersifat pencegahan,
konseling kelompok dapat pula bersifat penyembuhan.
Mengingat
peranan konseling kelompok dalam kehidupan sekarang ini bukan hanya menjadi
salah satu teknik penting dalam profesi bimbingan dan konseling khususnya di
lingkungan pendidikan, namun telah menjadi salah satu teknik terapi dan
peningkatan pengelolaan emosi dan tingkah laku yang efektif seperti yang sudah
banyak dilakukan di negara-negara maju. Pendekatan sistem dalam konseling
diarahkan pada pencapaian tujuan yang benar-bener dibutuhkan oleh siswa, yaitu
untuk mengembangkan pribadi, pencegahan dan pengatasan masalah.
Layanan konseling kelompok merupakan
salah satu layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Layanan konseling
kelompok secara terpadu dalam pelaksanaan layanan bimbigan dan konseling
disekolah. Sebagai kegiatan. layanan konseling kelompok merupakan upaya bantuan
untuk dapat memecahkan masalah siswa dengan memanfaatkan dinamika kelompok..
Berbagai jenis layanan dan kegiatan
perlu dilakukan sebagai wujud penyelenggaraan pelayanan bimbingan terhadap
sasaran layanan, yaitu peserta didik, seperti konseling kelompok.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian dari konseling
kelompok sebagai suatu sistem?
2.
Bagaimana konsep sistem dalam
konseling kelompok?
3.
Bagaimana pendekatan sistem dalam
konseling kelompok?
C.
TUJUAN
1.
Untuk mengetahui pengertian dari
konseling kelompok sebagai suatu sistem
2.
Untuk mengetahui konsep sistem dalam
konseling kelompok
3.
Untuk mengetahui pendekatan sistem
dalam konseling kelompok
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Konseling Kelompok Sebagai Suatu Sistem
Konseling
kelompok merupakan bantuan kepada individu dalam situasi kelompok yang bersifat
pencegahan dan penyembuhan, serta diarahkan pada pemberian kemudahan dalam
perkembangan dan pertumbuhannya. Konseling kelompok bersifat pencegahan, dalam
arti bahwa individu yang bersangkutan mempunyai kemampuan normal atau berfungsi
secara wajar dalam masyarakat tetapi memiliki beberapa kelemahan dalam
kehidupannya sehingga mengganggu kelancaran berkomunikasi dengan orang lain.
Konseling kelompok bersifat dinamis, terpusat pada pemikiran dan perilaku yang
sadar serta melibatkan fungsi-fungsi terapi seperti permisif, orientasi pada
kenyataan, saling mempercayai, saling memperlakukan dengan hangat, saling
mengerti, saling menerimaa dan mendukung. Fungsi-fungsi itu diciptakan dan
dikembangkan dalam suatu kelompok kecil melalui cara saling memperdulikan diantara
para peserta konseling kelompok. Individu dalam konseling kelompok merupakan
individu yang normal dan tidak ganguan jiwa, namun susah dalam penyesuaian
diri. Tujuan dari konseling kelompok yakni meningkatkan pemahaman dan
penerimaaan terhadap nilai-nilai yang berlaku disekitar dan menghilangkan
sikap-sikap dan perilaku yang tidak tepat.
Sistem
merupakan keseluruhan hasil keterampilan dalam memanfaatkan susunan
komponen-komponen secara kreatif. Jadi konseling kelompok sebagai suatu sistem
itu digunakan untuk memanfaatkan analisis-analisis permasalahan yang terjadi
pada setiap individu dalam kelompok yang mana proses konseling bertujuan untuk
mengembangkan dan melaksanakan konseling untuk memberikan bantuan pada individu
yang fokus pada pengembangan individu, pencegahan, dan mengatasi masalah.Tujuan
layanan konseling kelompok dapat mengembangkan kemampuan sosialisasi siswa
dalam berinteraksi dan komunikasi. Dalam konseling kelompok membahas mengenai
masalah-masalah pribadi yang dialami oleh individu dalam setiap kelompok.Menurut
Ariatami Siswohardoyo dalam buku pengantar bimbingan dan konseling mengatakan
bahwa bimbingan konseling kelompok pemecahan masalah yang dilaksanakan dalam
situasi kelompok yang mana anggota kelompok biasanya meliputi orang-orang yang mempunyai
masalah yang bersamaan yang mendapat manfaat dari partisipasi dalam kelompok.
B.
Konsep Sistem dalam Konseling Kelompok
Konseling
kelompok sama halnya dengan bimbingan kelompok yang mana perbedaannya terletak
pada diri siswa seperti konseling kelompok anak yang mengalami masalah
kepercayadirian dengan lingkungan sekitar, sedangkan bimbingan kelompok anak
yang mengalami masalah dalam beradaptasi pada lingkungan yang baru. Sama halnya
dengan bimbingan kelompok, konseling kelompok juga terdapat seorang pembimbing
atau konselor yang profesional yang mana tugas konselor adalah:
1.
Membentuk
kelompok 8-10 orang sehingga memenuhi syarat-syarat kelompok yang dapat secara
aktif mengembangkan dinamika kelompok melalui tahap pembentukan seperti
pengenalan, pelibatan, dan pemasukan diri.
2.
Melakukan
pembentukan struktural, pembahasan yang mana konselor harus membentuk atau
menstruktur terjadinya interaksi individu dalam kelompok yang membahas mengenai
apa, mengapa, dan bagaimana layanan konseling yang akan diberikan kepada
individu dalam setiap kelompok.
3.
Melakukan
tahap kegiatan. Pada tahap ini, konselor melakukan pelaksanaan kegiatan untuk
mencapai tujuan.
4.
Memberikan
penilaian. Pada tahap ini konselor akan memberikan hasil layanan konseling
kelompok.
Tanggung jawab konselor dapat dirumuskan secara rinci menurut Dewa
Ketut Surkadi dalam buku pengantar bimbingan dan konseling sebagai berikut:
1.
Menetapkan
tujuan
2.
Memberikan
informasi yang relevan
3.
Mendorong
pemikiran ke arah tujuan
4.
Mendorong
klien agar dapat mengekspresikan pendapat dalam pemecahan masalah
5.
Menyatukan
ide-ide dengan tujuan
6.
Merefleksikan
dan memperjelas ide-ide
7.
Merangkum
hasil pembicaraan dalam membantu mengerahkan usaha untuk mencapai kesepakatan
Tahap-tahap layanan dalam konseling kelompok sebagai berikut:
1.
Perencanaan
yang mencakup kegiatan, meliputi:
a.
Membentuk
kelompok
b.
Mengidentifikasi
dan meyakinkan siswa mengenai masalah.
c.
Menyusun
jadwal kegiatan
d.
Menetapkan
prosedur layanan
e.
Menetapkan
fasilitas layanan
f.
Menyiapkan
kelengkapan administrasi
2.
Pelaksanaan,
meliputi:
a.
Mengkomunikasikan
rencana layanan konseling kelompok
b.
Mengorganisasikan
rencana layanan konseling kelompok
c.
Penyelenggaraan
layanan konseling kelompok
3.
Evaluasi,
meliputi:
a.
Menetapkan
materi evaluasi
b.
Menetapkan
prosedur evaluasi
c.
Menyusun
instrumen evaluasi
d.
Memaksimalkan
instrumen evaluasi
e.
Mengelola
hasil instrumen evaluasi
4.
Analisis
hasil evaluasi, meliputi:
a.
Melakukan
analisis
b.
Menafsirkan
hasil analisis
5.
Tindak
lanjut, meliputi:
a.
Menetapkan
jenis tindak lanjut
b.
Mengkomunikasikan
rencana tindak lanjut pada pihak-pihak yang terkait
c.
Melaksanakan
rencana tindak lanjut
6.
Laporan,
meliputi:
a.
Menyusun
laporan layanan konseling kelompok
b.
Menyampaikan
laporan kepada pihak-pihak yang terkait
c.
Mengkomunikasikan
laporan layanan konseling kelompok
Jadi fokus utama sistem dalam konseling yaitu pelayanan konseling
yang dilakukan konselor kepada siswa dengan penuh tanggung jawab.
C.
Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem merupakan suatu
cara menganalisis susunan komponen dalam membuat kondisi yang hangat dan saling
berhubungan antar susunan komponen serta menghimpun pandangan baru dalam
memberikan hasil yang optimal serta kreatif. Pendekatan sistem itu diarahkan
dalam mencapai tujuan yang dibutuhkan oleh individu dalam setiap kelompok
sebagai cara dari program layanan konseling yang dilaksanakan pada siswa di
sekolah sebagai hasil akuntabilitas. Akuntabilitas bermanfaat bagi seorang
konselor sebagai pembangun suatu sistem akuntabilitas yang berguna bagi dirinya
sebagai orang yang memiliki keahlian di bidang konseling. Pendekatan-pendekatan
sistem konseling diarahkan untuk mencapai tujuan dalam mengatasi masalah setiap
individu dalam kelompok seperti dalam mengembangkan pribadi agar individu
memiliki rasa percaya diri dalam berinteraksi sosial. Pendekatan sistem
memberikan sudut pandang kenyataan konteks yang nyata yang mana dapat
memberikan kontribusi kepada individu dalam kelompok dan faktor-faktor kerja di
dalam suatu proses keseluruhan konseling. Jadi konseling berdasarkan pendekatan
sistem yaitu hasil yang diberikan oleh konselor yang dilakukan pada siswa
dengan mengkonseptualisasikan masukan-masukan kebutuhan seperti tahap-tahap bimbingan kelompok meliputi
sosiodrama, diskusi panel yang terkait dengan kegiatan kelompok yang juga dapat
dilakukan dengan bentuk klasikal misalnya dalam bidang psikologi yang dapat
memberikan keterampilan-keterampilan hidup dan bergaul dan masyarakat secara
berhasil untuk mencapai tujuan.
BAB III
PENUTUP
Konseling
kelompok merupakan bantuan kepada individu dalam situasi kelompok yang bersifat
pencegahan dan penyembuhan, serta diarahkan pada pemberian kemudahan dalam
perkembangan dan pertumbuhannya.Konseling kelompok bersifat dinamis, terpusat
pada pemikiran dan perilaku yang sadar serta melibatkan fungsi-fungsi terapi
seperti permisif, orientasi pada kenyataan, saling mempercayai, saling
memperlakukan dengan hangat, saling mengerti, saling menerimaa dan
mendukung.Sistem merupakan keseluruhan hasil keterampilan dalam memanfaatkan
susunan komponen-komponen secara kreatif. Jadi konseling kelompok sebagai suatu
sistem itu digunakan untuk memanfaatkan analisis-analisis permasalahan yang terjadi
pada setiap individu dalam kelompok yang mana proses konseling bertujuan untuk
mengembangkan dan melaksanakan konseling untuk memberikan bantuan pada individu
yang fokus pada pengembangan individu, pencegahan, dan mengatasi masalah.
Konseling
kelompok sama halnya dengan bimbingan kelompok yang mana perbedaannya terletak
pada diri siswa.Tahap-tahap layanan dalam konseling kelompok meliputi perencanaan
yang mencakup kegiatan, pelaksanaan, evaluasi, analisis hasil evaluasi, tindak
lanjut, laporan. Pendekatan sistem merupakan suatu cara menganalisis susunan
komponen dalam membuat kondisi yang hangat dan saling berhubungan antar susunan
komponen serta menghimpun pandangan baru dalam memberikan hasil yang optimal
serta kreatif.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Juntika Nurihsan. 2006. Bimbingan dan Konseling Dalam
Berbagai Latar Kehidupan. (Bandung: PT. Refika Aditama)
Faizah Noer Laela. 2014. Bimbingan Konseling Sosial.
(Surabaya: UIN Sunan Ampel Press)
Mamad Supriatna. 2013. Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi.
(Bandung: PT. Raja Grafindo Persada)
Syahudi Siradj. 2012. Pengantar Bimbingan dan Konseling.
(Surabaya: PT. Revka Petra Media)
http: //taufiqbk.blogspot.com/2010/02/pendekatan-sistem.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar